MENUS

Apa yang Anda cari ?? pencarian terlengkap disini..

Thursday, February 19, 2009

PERPUSTAKAAN MODERN, SEBUAH REVOLUSI MEDIA PEMBELAJARAN MASA DEPAN



 
ABSTRAKSI
 Membaca tidak lepas dari rutinitas keseharian manusia modern di era globalisasi saat ini. Hal ini menuntut perpustakaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjungnya. Tentu seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, perpustakaan juga mengalami perubahan. 
 Oleh karena itu, perlu ditinjau lebih jauh tentang bagaimana perkembangan perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. 
 Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode telaah pustaka. Ditambah juga beberapa argumentasi pribadi penulis mengenai perpustakaan.
 Dahulu, perpustakaan hanya dipandang sebagai tempat koleksi buku-buku atau terbitan-terbitan yang lain. Sehingga timbul kesan kumuh dan kuno. Bahan pustakanya pun terbatas pada hasil cetakan. 
 Namun, teknologi informasi yang semakin canggih melahirkan perpustakaan modern. Sebuah perpustakaan yang telah memanfaatkan komputer untuk membantu aktifitasnya. Otomasi perpustakaan telah dimanfaatkan untuk memberi layanan terbaiknya. Koleksinya juga mengalami perkembangan. Tidak hanya menyediakan buku, tapi juga menyediakan koleksi video, kaset suara atau rekaman dalam format digital lain yang disajikan secara fisik. Kemudahn juga diberikan kepada pengunjung yang akan mencari bahan pustaka dengan memanfaatkan OPAC (Online Public Access Catalogue). 
 Dengan adanya perpustakaan yang semakin modern, akan tercipta sebuah revolusi media pembelajaran di masa mendatang.
Kata kunci : Perpustakaan modern, media pembelajaran


PENDAHULUAN 
 Membaca seakan-akan telah menjadi rutinitas keseharian di jaman globalisasi ini. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat menyebabkan orang berpikir dua kali ketika sehari saja tidak membaca. Bagaimana tidak, kemudahan yang diberikan dalam mengakses informasi sangat mudah. Apalagi semenjak munculnya internet yang mulai menyentuh kehidupan manusia. Hanya dengan duduk di depan monitor komputer, segala informasi dapat ditemukan.
 Tidak hanya itu, masyarakat makin dimanjakan dengan banyaknya kemunculan berbagai media baca baru seperti koran, majalah atau tabloid yang semakin mudah didapatkan. Sehingga kecil kemungkinan orang buta informasi.. Suatu tuntutan dalam era globalisasi sehingga memiliki daya saing yang tinggi. 
 Perpustakaan dipandang sebagai institusi pengelola informasi yang banyak diminati masyarakat. Perpustakaan juga dikenal sebagai tempat koleksi berbgai macam buku maupun media bacaan yang lain. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan layanan peminjaman bagi anggotanya. 
 Akan tetapi, masuknya internet secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap minat membaca buku. Kemudahan dan kenyamanan yang diberikan akan menimbulkan rasa malas untuk membaca buku. Dampak perkembangan internet juga mempengaruhi minat mengunjungi perpustakaan. Meski internet merupakan penyedia informasi yang instan, tetapi tidaklah selamanya internet dapat dinikmati. 
 Penyediaan internet membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari mempersiapkan komputer yang dilengkapi dengan modem hingga menyambungkan dengan provider. Hal ini yang menyebabkan orang tetap memilih perpustakaan sebagai tempat membaca.
 Perpustakaan selain dituntut memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat umum, juga diharapkan dapat mengikuti arus perubahan jaman. Keberadaan perpustakaan merupakan jaminan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebuah investasi besar pada negara di masa depan. 
 Lebih lanjut, dalam proses penulisan mengenai perpustakaan ini penulis membuat rumusan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu. Adapun rumusan masalahnya adalah “Bagaimana perkembangan perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat ?”. Rumusan ini akan dijadikan acuan dalam penulisan ini.
 Adapun sebagai metode dalam penulisan esai ini yaitu metode telaah pustaka yakni sebuah metode yang mengkombinasikan berbagai macam media baca seperti artikel,buku, koran, serta internet. Disamping itu, ditambahkan juga beberapa argumentasi pribadi penulis mengenai perpustakaan sehingga dapat diperoleh hasil yang benar-benar maksimal.
 
DEFINISI PERPUSTAKAAN
 Sulistya-Basuki (1991:3) mengatakan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan utnukk menyimpan buku dan terbitan lainnya menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. 
 Perpustakaan juga didefinisikan secara sederhana sebagai tempat menyimpan bahan pustaka secara teratur dan sistematis sehingga dapat ditemu kemabali dengan mudah dan cepat (www.kalyanamitra.or.id)
  Kedua pernyataan di atas memberi definisi lama terhadap perpustakaan sebagai tempat untuk menyimpan buku. Perpustakaan yang demikian memberi gambaran, bahwa di perpustakaan hanya terdapat buku majalah atau terbitan-terbitan lain sebagai sumber informasi. Selain itu, memberi kesan yang kuat bahwa buku dan media cetak lainnya merupakan satu-satunya media informasi. 
 Pernyataan ini kurang tepat, mengingat teknologi informasi dengan berkembang dengan sangat pesat akhir-akhir ini. Bahan pustaka tidak hanya berupa buku, tetapi berkembang dengan berbagai macam. Internet juga tidak ketinggalan menyediakan bahan-bahan pustaka sebagai literatur di dunia virtual. 
 Drs Koeswarno (2003:1) mengatakan bahwa bahan pustaka mengandung informasi yang merupakan rekaman pengetahuan dan pikiran manusia, sebagai ungkapan kehidupan intelektual dan budaya pada suatu masa dan tempat tertentu yang dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan yang sangat diperlukan dan bermanfaat bagi peningkatan kemampuan masyarakat. Bahan pustaka dibagi menjadi 2 macam. 
Karya cetak, adalah hasil pemikiran manusia yagn dituangkan dan diproduksi dalam bentuk cetak seperti : Buku, terbitan seri.
Karya non cetak, adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dan diproduksi tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah melainkan dalam bentuk rekaman, misalnya rekaman suara, rekaman video rekaman gambar dan sebagainya. 
 Dalam pengertian ini, dapat dikatakan bahwa perpustakaan adalah suatu institusi yang mengelola segala macam bahan pustaka, baik berupa karya cetak seperti buku-buku maupun karya non cetak seperti rekaman dalam format digital yang diatur secara sistematis sebagai sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas masyarakat.

PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN 
 Perpustakaan terus menerus mengalami perubahan dan pembenahan. Dari waktu ke waktu, muncul klasifikasi terhadap perpustakaan. Disampaikan oleh Achmad dalam makalahnya, perpustakaan terus bergerak maju dan berkembang sesuai tingkat peradaban manusia. Perkembangan tersebut adalah :
 a. Perpustakaan tradisional  
Perpustakaan tradisional adalah perpustakaan dengan koleksi yang belum diolah dan dikatalog. Koleksi hanya ditata di rak tanpa menggunakan tata aturan pengelolaan perpustakaan yang baku.
 b. Perpustakaan semi modern 
  Perpustakaan semi modern adalah perpustakaan yang telah mengolah dan telah memanfaatkan katalog untuk mencari koleksi tetapi masih manual. Biasanya katalog kartu diletakkan dilaci katalog yang disusun sesuai judul, pengarang dan subyek. 
 c. Perpustakaan modern. 
  Perpustakaan modern adalah perpustakaan yang telah memanfaatkan komputer untuk membantu aktifitasnya. Biasanya otomasi perpustakaan telah dimanfaatkan untuk memberi layanan terbaiknya. Koleksi perpustakaan meliputi buku, jurnal, video, kaset suara dll.yang disajikan secara fisik. Dan untuk mencari koleksi telah memanfaatkan OPAC (Online Public Access Catalogue). 
 d. Perpustakaan digital. 
  Adalah perpustakaan modern yang selangkah lebih maju dimana sebagian koleksinya dalam bentuk digital. Komputer telah dimanfaatkan bukan hanya untuk mengakses buku dalam bentuk fisik/kasat mata, tetapi juga buku teks penuh dengan file digital yang disimpan di servernya. 
 e. Perpustakaan maya (Virtual Library) 
Perpustakaan maya atau perpustakaan tanpa dinding yang semua koleksinya tidak dalam bentuk kertas, microfilm, atau semua bentuk yang kasat mata, tetapi semua koleksi dapat diakses secara elektronik melalui jaringan komputer.
 Dengan mengamati perkembangan perpustakaan, Lasa Hs (1998:48) menyatakan bahwa pepustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktifitas pengumpulan, pengelolaan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi. 
 
PERPUSTAKAAN MODERN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
 Perpustakaan sekarang disamping menyediakan koleksi buku-buku, perpustakaan juga sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apapun. Berkembangnya bahan-bahan pustaka sebagai penambah minat baca tidak lain sebagai suatu kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, mengingat bahwa salah satu indikator dalam menentukan kualitas pendidikan suatu negara adalah tinggi-rendahnya minat baca.
 Lebih lanjut, perlu diamati mengenai keberadaan perpustakaan modern, karena perpustakaan ini dapat dinikmati oleh masyarakat Probolinggo di perpustakaan umum kota Probolinggo. Dengan kehadiran OPAC (Online Public Access Catalogue) yang memudahkan pengunjung mencari literatur-literatur yang ingin dicarinya, perpustakaan umum kota Probolinggo dinilai siap untuk menciptakan minat baca yang tinggi sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan sumebr daya manusia, khususnya bagi masyarakat kota Probolinggo. 
 Tinjauan kembali, tugas perpustakaan adalah mengumpulkan berbagai jenis informasi dari berbagai sumber dan mendayagunakannya untuk berbagai keperluan. Disamping itu, perpustakaan juga mengemban misi untuk meningkatkan pelayanannya guna menambah minat baca masyarakat. 
 Teknologi yang semakin canggih tidak membuat perpustakaan mengalami penurunan pengunjung. Sebaliknya, penerapan teknologi informasi di perpustakaan mampu menarik pengunjung. Kehadiran OPAC di perpustakaan kota Probolinggo, misalnya akan mempermudah pengunjung mendapatkan literatur yang diinginkan. 
 Sekedar informasi, di Jakarta Pusat terdapat perpustakaan yang disebut sebgai Mediatek. Menurut data yang diperoleh, perpustakaan ini tidak terlalu luas, tetapi sudah jauh dari kesan kumuh. Sebuah ruang baca di lantai atas menyediakan tempat duduk yang sangat nyaman. Koleksi bukunya berupa roman, buku-buku budaya, ilmu pengetahuan, politik, filsafat, seni dan lain sebagainya. Selain itu juga tersedia komik dan majalah dengan berbagai tema, mulai dari politik, ekonomi, kesehatan hingga mode. Tersedia juga ensiklopedia juga sarana internet. Tak luput pula, sebuah ruangan yang juga dilengkapi dengan perangkat audio-visual yang dirancang khusus sehingga tidak mengganggu orang lain yang sedang membaca (www.sinarharapan.co.id). Sebuah contoh yang memberikan gambaran tentang penerapan teknologi tinggi pada perpustakaan. Tidak hanya itu, akan ada banyak orang Indonesia yang mulai mencintai buku dan gemar membaca.
 
PENUTUP
 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan juga mampu menyediakan layanan informasi modern yang jauh dari kesan kuno dan kumuh. Perpustakaan dahulu hanya dipandang sebagai suatu tempat koleksi buku-buku. Sebaliknya, di era globalisasi saat ini, perpustakaan mampu menerapkan perkembangan teknologi dan dijadikan sebagai pusat layanan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi.
 Tentu, kesuksesan perpustakaan dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik di masa mendatang tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berikan beberapa saran yang membantu memaksimalkan penggunaan perpustakaan sebagai sebuah revolusi media pembelajaran masa depan. Yakni, pengelola perpustakaan diharapkan untuk lebih peka terhadap perkembangan teknologi informasi sehingga perpustakaan dapat mengikuti arus perkembangan jaman. Juga pentingnya peran pemerintah sebagai penuntun masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Terutama, kepada seluruh lapisan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum lebih memanfaatkan keberadaan perpustakaan sebagai sumber ilmu dan pembelajaran. 
 Perpustakaan diharapkan dapat terus menerus tanpa henti menciptakan sebuah inovasi baru dengan menerapkan kemajuan teknologi yang tinggi. Dengan adanya perpustakaan yang semakin modern, akan tercipta sebuah revolusi media pembelajaran di masa mendatang. 

 
 
DAFTAR PUSTAKA

 Lasa Hs. 1998. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gamamedia.
 Budianto, Herman Drs. dkk. 2006. Panduan Dasar Pengolahan Bahan Pustaka. Surabaya : Citra Wacana
 Koeswarno, Drs dkk. 2003. Pedoman Pelestarian Bahan Pustaka. Surabaya : Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur
 Bafadal, Ibrahim Drs. M.Pd. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Ahmad. 2006. Virtual library system : Upaya membangun sumber informasi ilmiah bersama. Surabaya



www.sinarharapan.co.id 
www.kalyanamitra.or.id 
www.perpustakaan.uns.ac.id
id.wikipedia.org



No comments:

Post a Comment